November 9, 2015 § Leave a comment
sparkles
October 26, 2015 § Leave a comment
terkadang di suatu malam yang hujan dan dingin saat pulang dari tempat kerja, saya sering memejamkan mata sambil mengingat butiran-butiran air yang menempel di helm yang terkena cahaya.
demi apa Tuhan menciptakan peristiwa sains semacam itu pada seseorang seperti saya?
ya, saya adalah pengembara dalam hidup ini. tak pernah berhenti mencari, mengejar satu kata mutlak – “bahagia”.
seperti dirinya yang berkata akan menunggu saya pulang dan mengabari, meskipun jauh di timur kota sana. andai saya selalu ada di sekitarnya.
-Januari 2014-
raven
October 26, 2015 § Leave a comment
Malam. Ketika semua dispersi cahaya mengalami kebalikan sistematisnya. Mengurai semua ingatan dan rasa yang telah kita lewati.
Jika kau ingat Juni itu, maka kau akan selalu mengerti. Semua ini bukan kebetulan. Tak ada yang kebetulan di dunia ini.
Lalu engkau mengisi semua ruang kosong dalam diriku, tumbuh bersama. Ada tawa, ada banyak cerita, tak jarang juga air mata.
Tapi itulah kita, pada akhirnya membuat cerita.
-November 2012-
Surat dari Ibu – Asrul Sani
April 1, 2015 § 2 Comments
Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke hidup bebas !
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.
Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas !
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.
Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang kesarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku !
Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam !
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”
kepada malam yang hujan
July 6, 2014 § 6 Comments
ilalang senja
July 29, 2012 § 12 Comments
senja
aku tak ingin dirinya bergegas pergi
meninggalkan diriku dalam gelap
senyap tanpa suara
aku tahu
aku hanyalah sepercik noda dalam gurat cahayanya
dan tanpa belas kasih merusak warna-warnanya dengan hitamku
sisakan pedih dan perih yang tak kunjung padam
aku tak bisa berhenti memikirkan dirinya
perasaan itu begitu berkecamuk, menghantuiku malam ini
selalu kubayangkan betapa sakitnya diriku bila menjadi dirinya
dia yang sudah melewati banyak hal di waktu-waktu paling berat ini
tahukah engkau, senja
aku selalu ingin meninggal di sore yang cerah
saat sinar lembutmu menerpa jasadku
membuat bayangan sangat panjang
aku hanya ingin dia tahu, senja
betapa aku menyesal pernah membuatnya begitu sakit
dan bahwa aku masih punya waktu untuk mengatakan “maaf” padanya
sebelum semuanya terlambat
karena hanya dia yang bisa membisikkan padaku nyanyian ilalang itu
bersama desir angin lautan yang hangat, berirama
membelai jasadku, juga wajah indahnya yang dibalut rambut panjang
begitu hitam
~Surabaya, 29th of July 2012